Ahlaq merupakan pondasi dasar terpenting dalam membentuk satu kepribadian, Seorang yang berilmu belum tentu berahlak, berkarakter, berprilaku baik, jadi penyerapan Ilmu saja tidak cukup sebagai tolak ukur keberhasilan pendidikan.
Produk produk pendidikan era dahulu kita sudah mengenal adanya PMP ( Pendidikan Moral Pancasila ), sejak dahulu pula mata pelajaran agama sudah diterapkan pada setiap jenjang pendidikan, namun jika kita tengok production result dari pendidikan kita, masih tidak sedikit "Orang Orang Pinter yang pinter Minterin", yang masih suka sikut kiri sikut kanan, gunting dalam lipatan dan menjegal teman seiring, didikan Kolonial dahulu dengan menanamkan mental "Adu Domba", masih melekat dalam kepribadian kita.
Kesadaran Pemerintah dengan menerapkan kurikulum yang mengarah pada pembentukan karakter dengan harapan insan insan yang dihasilkan dari dunia pendidikan sebagai pemegang tongkat estafet pembangunan bangsa ini adalah generasi generasi yang berkepribadian, berkarakter baik, mau tepo seliro, menghargai sesama, mau bekerja sama dan sebagainya.
Perkembangan zaman dengan tehnologinya yang bgt cepat banyak berdampak pada pembentukan karakter dan prilaku masyarakat pada umumnya, serta pelajar khususnya.
Penggunaan technology pada satu sisi jika dipakai untuk kebaikan akan menghasilkan hal yang baik, namun sebaliknya jika di pakai pada jalan yang salah yang timbul adalah mudhorot.
Internet misalnya yang sekarang menjadi salah satu media informasi, tidak sedikit para pelajar yang memakainya untuk hal hal yang negatif, buka situs porno, judi online, dan sebagainya, bukan satu rahasia lagi jika di Hand phone siswa SMP-SMA bahkan Mahasiswa umumnya ada film film porno, diadakan raziapun akan terulang dan terulang kembali karena pada hakekatnya mereka yang menyimpannya "Tidak Malu", dan buta akan tuntunan.
Pisau tajam akan berguna jika berada ditangan seorang koki, dipakai memasak, memotong sayur, daging dan sebaginya, namun jika pisau tersebut ada pada tangan orang sakit jiwa akan menjadi sesuatu yang berbahaya karena bisa sabet sana sabet sini, dan orangpun akan lari ketakutan.
Pun halnya technology kembali pada siapa yang menggunakannya, cara penggunaannya, serta Iman dan ahlaq yang membentenginya.
Pintar saja tidak cukup, tanpa ahlaq yang baik, yang akan timbul adalah kesombongan akan kepintarannya, keangkuhan pada kemampuannya.
Obat-obatan terlarang, free sex, narkotika, terutama dikota kota besar sudah bukan barang asing lagi, sebagian malahan masuk pada dunia pendidikan, ada siswi dengan atribut seragam berani upload photo photo tidak senonoh dirinya ke internet, bahkan dalam bentuk video, banyak sekali bertebaran di dunia maya, kenapa hal itu bisa terjadi karena kurangnya didikan Ahlaq minimnya pendidikan agama yang membentengi jiwa pelajar.
Membolos sekolah kemudian keluyuran di mall – mall bahkan ada yang pergi ke diskotik , warnet dalam jam belajar adalah bukti nyata kurangnya pondasi ahlaq lainnya.
Membangun ahlaq generasi muda adalah tugas bersama dengan didukung oleh pelaku itu sendiri, keinginan yang timbul dari diri kita sendiri untuk selalu berusaha membuat diri kita menjadi yang terbaik.
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” QS 13:11
Untuk itu mari kita bangun diri kita mulai sekarang dengan didasari pembentukan ahlaq kita.
Kita memulainya dengan belajar, ahlaq dan adab yang baik, kita ambil suri dan tauladan yang ada pada Nabi kita Baginda Muhammad SAW.
Kita gunakan kemajuan tehnologi sekarang dengan dibatasi ahlaq dan adab sehingga tidak menyimpang dari tuntunan hukum agama dan negara.
Bukankah hakekat Rasullullah SAW di turunkan adalah untuk menyempurnakan ahlaq yang mulia..?
قال النبي ص م: إِنَّمَا بُعِثْتُ لاُتَمِّمَ مَكَارِمَ الاَخْلَاقِ
“
Sesungguhnya aku diutus, (tiada lain, kecuali) supaya menyempurnakan akhlak yang mulia”.
0 komentar:
Posting Komentar