Jumat, 15 Januari 2016

PERAN GURU YANG KOMPETEN DALAM PENDIDIKAN

PERAN GURU YANG KOMPETEN DALAM PENDIDIKAN
Peran guru/pendidik merupakan pilar penting guna melahirkan generasi generasi handal, baik secara kepribadian peserta didik serta bidang keilmuannya, Anak ( Peserta didik ) seperti sebuah kertas putih bersih yang ketika dia dic oret hitam akan berbekas hitam, di coret merah akan nampak merah.

Banyak kalangan sepakat bahwa masa depan dan kualitas pendidikan adalah berada ditangan para guru. Dari merekalah akan lahir generasi terbaik atau generasi emas yang diidamkan bangsa. Kehidupan ini bersifat estafet sehingga generasi sekarang akan digantikan oleh genarasi yang akan datang. Masa depan sebuah bangsa ditentukan oleh generasi yang akan datang sedangkan sebuah generasi pasti ditentukan oleh kualitas para gurunya.

Guru tidak hanya memberi contoh namun yang terbaik adalah sang Guru tersebut bisa menjadi contoh, figure, bahkan panutan murid muridnya. Apakah cukup UKG ( Uji Kompetensi Guru ) dijadikan barometer bagi seorang guru..?? hakekatnya ada nilai lain yang bisa lebih dijadikan Uji Kompetensi, uji kelayakan seorang guru Tanggung jawab, Kejujuran, Disiplin, Amanah dan pesan pesan moral lainnya merupakan hal hal yang tidak bisa diukur dengan nilai di atas kertas sebagai tolak ukur atau barometer kompetensi seorang guru. Apalagi jika acuan yang menjadi motivasi seorang guru adalah agama, dimana buah yang akan dihasilkan oleh guru yang ikhlas untuk mau berbagi adalah jaminan dari Allah Ta’ala dimana yang menjadi bekal di esok hari bagi seorang Muslim/muslimah salah satunya adalah “Ilmu yang manfaat”.

Sebagaimana yang kita ketahui bersama, bahwa kompetensi guru yang diharapkan untuk terus ditingkatkan ada empat, yaitu: kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa kompetensi pedagogis adalah seperangkat kemampuan tentang cara mengajar dan juga kemampuan menguasai apa yang diajarkan. Seorang guru dituntut untuk mempu secara substansi (materi) dan juga secara metode. Guru yang hanya menguasai materi namun tidak menguasai metode maka yang bersangkutan bisa merusak generasi. Sebaliknya guru yang hanya menguasai metode namun tidak menguasai materi, maka dia sama saja dengan penipu.

Adapun kompetensi kepribadian adalah menyangkut masalah perilaku guru. Seorang guru dituntut untuk memiliki kepribadian yang baik. Dia harus bisa di gugu lan di tiru. Guru harus bisa menjadi contoh bagi masyarakat dan terutama sekali bagi para muridnya. Seorang filsuf mengkategorikan guru itu ada tiga, yaitu: pertama, guru baik adalah yang hanya menjelaskan pelajaran. Kedua, guru terbaik yaitu guru yang bisa memberi contoh, dan guru luar biasa yaitu guru yang bisa menjadi contoh. Guru yang bisa menjadi model atau menjadi uswatun hasanah inilah yang akan banyak menginspirasi para murid. Mereka akan bersedia terus belajar walaupun tanpa kehadiran sang guru.

Keberhasilan Islam bisa berkembang hingga demikian besar bermula dari seorang Guru yang luar biasa, yaitu Baginda Rasulullah SAW, dimana Beliau SAW, mengajarkan, berda'wah, menyebarkan agama ini dengan ahlaknya, dengan cara memberikan suri tauladan yang dimulai dengan diri Beliau SAW pribadi.

Kompetensi berikutnya adalah kompetensi sosial yaitu kompetensi yang harus dimiliki oleh guru dalam bergaul dengan masyarakat sekolah maupun masyarakat luas. Guru dituntut memiliki pola komunikasi yang baik dengan lingkungannya sehingga yang bersangkutan bisa bermanfaat bagi sebanyak-banyaknya manusia.

Sedangkan kompetensi yang terakhir adalah kompetensi profesional. Kompetensi profesional ditandai dengan kemampuan guru untuk memiliki bukti-bukti formalitas atas apa yang akan dan sudah dilakukannya dalam pembelajaran. Guru profesional menulis apa yang akan dilakukan dan melakukan apa yang ditulis. Sebagai guru profesional, seseorang harus merencanakan, mengorganisasika,melaksanakan, dan meng evaluasi pembelajaran yang dilakukan melalui bukti formal. Karena itu guru profesional biasanya memiliki presensi siswa, dafar nilai, RPP, silabus, dan bahkan PTK.

Keempat kompetensi tersebut jika dikembangkan maka sungguh luar biasa dampaknya baik bagi guru itu sendiri, siswa, masyarakat luas lebih khusus bagi dunia pendidikan. Sedemikian besar peran guru yaitu sebagai ujung tombak berhasil atau tidaknya pembangunan manusia, sehingga mengembangkan kompetensi mereka adalah keniscayaan yang tidak lagi bisa ditawar lagi.

Namun ironisnya, urgensi ini tidak semua guru menyadarinya. Yang terjadi dilapangan adalah paradoks dengan harapan ideal tersebut. Banyak sekali para guru yang "sudah merasa cukup" dengan apa yang dimilikinya. Semisal tidak dipaksa dengan adanya kebijakan sertifikasi atau aneka kebijakan yang menuntut dan memaksa peningkatan profesionalitas guru, maka kehendak untuk meningkatkan kompetensi adalah hanya seperti menarik bambu dari ujung.

Masih banyak kalangan guru yang hanya mengikuti pendidikan secara formalitas. Ketika diminta portofolio kegiatan ilmiah, masih banyak yang nembel sana-sini dengan tujuan menggugurkan kewajiban semata. Tragisnya beberapa diantara mereka masih ada saja yang meimiliki ijazah palsu atau sertifikat bodong. Padahal untuk meningkatkan mutu pendidikan, pemerintah sudah cukup banyak memberikan banyak bantuan mulai dari bantuan siswa miskin (BSM), Bantuan operasional sekolah (BOS) baik dari pusat maupun daerah, Tunjangan fungional guru (TFG), bantuan sarana prasana seperti untuk ruang kelas baru (RKB) dan lain-lain.

Dengan kenyataan ini, maka rasanya wajar jika pemerintah menuntut kompetensi guru maupun lulusan sekolah untuk ditingkatkan. Terlepas dari adanya tuntutan pemerintah kepada guru untuk meningkatkan kompetensinya baik melalui UKG (ujian kompetensi guru), PKB (penilaian kinerja berkelanjutan), atau melalui aneka workshop, peningkatan mutu guru sangat besar manfaatnya bukan saja bagi para siswa, lembaga pendidikan dan masyarakat, tapi juga bagi guru itu sendiri.

Rasanya tidak adil jika penerapan K13 dalam pembelajaran hanya berfocus pada satu titik pengembangan kepribadian, yaitu siswa saja, tanpa tuntutan yang sama pula terhadap pendidik, dengan harapan peningkatan tanggung jawab moril pendidik akan amanah yang diembannya, kejujuran, dan sebagainya. Mau menerapkan kejujuran bagaimana pada siswa jika pendidik masih tidak jujur..??? mau menerapkan patuh dan menjalankan perintah agamanya bagaimana siswa, jika pendidiknya sendiri lalai dalam menjalankan perintah agamanya..??

Dengan mengembangkan kompetensinya, guru bisa memperluas kemanfaatan ilmu ataupun ketrampilan yang dimilikinya. Dan secara otomatis kesejahteraannya pun akan juga semakin meningkat. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa guru yang berkompeten dapat meningkatkan gairah belajar para murid, murid akan semakin mengerti manfaat dari apa yang mereka pelajari.

Dengan demikian guru yang semakin meningkatkan kompetensinya, para muridnya pun akan Tercerahkan. Para guru yang berkompetensi tinggi juga akan semakin meningkatkan akuntabilitas pendidikan. Kepercayaan masyarakat pada lembaga pendidikan akan semakin besar.

 Sebaliknya, guru yang tidak mau meningkatkan kompetensinya, guru yang ogah-ogahan untuk belajar, maka dia ibarat obor yang tidak menyala. Obor yang tidak menyala menjadi hampir mustahil menyalakan obor-obor yang lain. .

  Seorang Profesor Dari Lindenwood University in St. Charles, Missouri, Dr Maria Orlando,edD mengatakan " that a great teacher was someone who provided classroom entertainment and gave very little homework", kemudian dia mennyimpulkan karakter karakter guru yang baik kedalam beberapa kriteria ;

1. A great teacher respects students. In a great teacher’s classroom, each person’s ideas and opinions are valued. Students feel safe to express their feelings and learn to respect and listen to others. This teacher creates a welcoming learning environment for all students.

2. A great teacher creates a sense of community and belonging in the classroom. The mutual respect in this teacher’s classroom provides a supportive, collaborative environment. In this small community, there are rules to follow and jobs to be done and each student is aware that he or she is an important, integral part of the group. A great teacher lets students know that they can depend not only on her, but also on the entire class.

3. A great teacher is warm, accessible, enthusiastic and caring. This person is approachable, not only to students, but to everyone on campus. This is the teacher to whom students know they can go with any problems or concerns or even to share a funny story. Great teachers possess good listening skills and take time out of their way-too-busy schedules for anyone who needs them. If this teacher is having a bad day, no one ever knows—the teacher leaves personal baggage outside the school doors.

4. A great teacher sets high expectations for all students. This teacher realizes that the expectations she has for her students greatly affect their achievement; she knows that students generally give to teachers as much or as little as is expected of them.

5. A great teacher has his own love of learning and inspires students with his passion for education and for the course material. He constantly renews himself as a professional on his quest to provide students with the highest quality of education possible. This teacher has no fear of learning new teaching strategies or incorporating new technologies into lessons, and always seems to be the one who is willing to share what he’s learned with colleagues.

6. A great teacher is a skilled leader. Different from administrative leaders, effective teachers focus on shared decision-making and teamwork, as well as on community building. This great teacher conveys this sense of leadership to students by providing opportunities for each of them to assume leadership roles.

7. A great teacher can “shift-gears” and is flexible when a lesson isn’t working. This teacher assesses his teaching throughout the lessons and finds new ways to present material to make sure that every student understands the key concepts.

8. A great teacher collaborates with colleagues on an ongoing basis. Rather than thinking of herself as weak because she asks for suggestions or help, this teacher views collaboration as a way to learn from a fellow professional. A great teacher uses constructive criticism and advice as an opportunity to grow as an educator.

9. A great teacher maintains professionalism in all areas—from personal appearance to organizational skills and preparedness for each day. Her communication skills are exemplary, whether she is speaking with an administrator, one of her students or a colleague. The respect that the great teacher receives because of her professional manner is obvious to those around her.

Pertanyaan ; Bagaimana jika ada seorang guru yang kompeten, namun di atas kertas beliau tidak tersertifikasi,,??
"Allah Ta'ala lah yang akan membalasnya.., selama Ikhlas, amanah, tidak mengacu pada profit oriented  Insya Allah akan jadi ladang untuk dipetik di kemudian hari..amin..Yaa Rabbal 'Alamin.."

0 komentar:

Posting Komentar

PENERIMAAN SISWA BARU

Yayasan Pendidikan Dan Sosial Pondok Pesantren Menerima Pendaftaran Siswa Baru Mulai Pertengahan Mei 2016, Untuk Tahun Ajaran 2016-2017 Jenjang Pendidikan : SMP Berbasis Pesantren Hidayatus Saalikin, Madrasah Aliyah Juga Umum ( SMK-SMA) Dengan ketentuan mentaati dan patuh pada tata tertib Pondok Pesantren...... BACA SELENGKAPNYA