Sabtu, 02 Januari 2016

PERMASALAHAN POKOK PENDIDIKAN DI KALIMANTAN TENGAH

 Kalimantan yang merupakan Pulau Terbesar di Indonesia, dimana mutu Pendidikannya masih banyak yang di jauh dari standard, terutama sekali dipelosok pelosok, dalam hal ini  adalah Kalimantan Tengah dari sumber pemberitaan yaitu Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Kalteng
ada beberapa point yang menjadi masalah pokok penghambat laju perkembangan Pendidikan di Kalimantan Tengah ini diantaranya;

1. Belum Semua Satuan Pendidikan memenuhi 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan (Standar Isi, SKL, Proses, Sarpras, Tenaga Pendidik dan Kependidikan, Pembiayaan, Pengelolaan, dan Penilaian);
2. Belum optimalnya kualitas Proses Pembelajaran di kelas, terutama terbatasnya bahan ajar (buku, media pembelajaran/teknologi informasi, alat laboratorium dll);
3. Belum semua Guru – Pengawas – Kepala Sekolah memenuhi stándar kompetensinya, selain itu sebaran guru tidak merata;
4. Organisasi Profesi Guru (KKG/MGMP/MKKS/KKPS/MKPS/KGI) belum mampu secara optimal mendukung peningkatan kompetensi & profesionalisme para Tenaga Pendidik dan Kependidikan (Guru, Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah);
5. Masih terdapat kesenjangan kualitas pendidikan antar Satuan Pendidikan, khususnya Satdik diperkotaan dan di pedalaman;
6. Masih perlu ditingkatkan komitmen dari masyarakat Orang Tua dan Dunia Usaha/industri terhadap dukungan peningkatan kualitas, relevansi dan daya saing pendidikan.
7. Bantuan Kesejahteraan/Insentif kepada guru-guru di Daerah Khusus /Terpencil masih sangat terbatas;
8. Kouta tunjangan sertifikasi guru sangat terbatas, sehingga untuk mencapai pemerataan semua guru memerlukan waktu yang cukup lama;
9. Pendidikan dan Pelatihan Kompetensi Guru sangat terbatas jumlahnya setiap tahun, dan belum bisa melayani semua guru;
10. Peningkatan kualifikasi guru ke S1/D-4 permasalahan pokoknya adalah jarak lokasi sekolah dan LPTK yang sangat jauh, selain itu tidak semua LPTK di daerah memiliki program studi sesuai keperluan sekolah, terutama program studi kejuruan untuk SMK dan ketunaan untuk SLB;
11. Beasiswa Prestasi yang bersumber dari APBN dan APBD provinsi sangat terbatas jumlahnya, dan belum bisa menjangkau semua siswa berprestasi;
12. Sebagian besar para guru dalam proses pembelajaran masih belum efektif dan bermakna bagi peserta didik, hal tsb dikarenakan profesional guru dalam penyiapan dokumen bahan ajar, penguasaan materi, dan penguasaan metodologi pembelajaran masih perlu disempurnakan.

Struktur Geologi alampun berpengaruh sekali di Kalimantan Tengah ini, untuk kota kota besar seperti Sampit, Palangkaraya, atau Seruyan, misalnya, kendala alam tidaklah terlalu terasa, namun untuk yang di daerah daerah pelosok , masuknya informasi ke daerah cukup sulit, misalnya Internet sebagai salah satu bagian dari sarana pembelajaran yang bisa digunakan untuk menggali informasi dan wacana sarana pembelajaran, jangankan internet, signal telponpun terkadang sulit didapat, untuk daerah daerah tertentu, misalnya saja di perkebunan-perkebunan sawit yang memang di perkebunan perkebunan tersebut terdapat sekolah sekolah.

Peningkatan mutu pendidikan tidak bisa terlepas dari sarana, bukan mengemukakan alasan "skeptis", namun setidaknya dengan adanya sarana yang memadai maka proses belajar mengajar akan lebih mudah. Menuju arah perbaikan bukanlah sesuatu yang instant, Kalimantan Tengah bukan DKI Jakarta atau Jawa Barat, atau DIY dan kota kota di jawa sana.

Kemudian jika kita masuk ke area "sawitan",  masih banyak anak anak yang enggan untuk melanjutkan pendidikan, dengan berbagi alasan mereka walau perusahaan perusahaan sawitan tersebut menyediakan fasilitas untuk belajar ( sekolah, bis bis sekolah dan sebagainya).

Siraman rohani yang notabene akan menjadi pondasi pembentukan karakter dan ahlakpun masih sangat minim di area sawitan, banyak sekali keterbatasan sarana ( listrik misalnya yang memang dibatasi, tenaga pengajar dan lain sebagainya).

Di Desa Pembuanghulu, Hanau Kalimantan Tengah ini di mana Pondok Pesantren Hidayatus Saalikin berada misalnya, keterbatasan keterbatasan dari beberapa point yang dinyatakan Dinas jelas sekali, dari mulai buku buku sarana pembelajaran yang minim, kesenjangan antara Satdik di perkotaan dan di pelosok seperti hitam dan putih, ketika keluar dari pelosok aura tersebut sangat mencolok.

Walau bukan berarti belajar di bawah pohon sawitpun tidak bisa jadi, jika ditunjang oleh niat yang kuat untuk melahirkan generasi generasi yang mumpuni, baik itu ahlak dan karakternya juga wawasan ilmu pengetahuannya.

Dukungan dari berbagi fihak memang sangat dibutuhkan, guna meningkatkan mutu pendidikan di Kalimantan Tengah ini khususnya, dari mulai Peran serta Pemerintah pusat dan Daerah, Industri industri yang banyak tersebar di Kalimantan Tengah ini yang mau mendukung laju perkembangan pendidikan di luar perusahan perusahan mereka, dan juga peran serta orang tua yang terus mendorong anak didik secara moril untuk mau menuju ke arah yang lebih baik lagi.



0 komentar:

Posting Komentar

PENERIMAAN SISWA BARU

Yayasan Pendidikan Dan Sosial Pondok Pesantren Menerima Pendaftaran Siswa Baru Mulai Pertengahan Mei 2016, Untuk Tahun Ajaran 2016-2017 Jenjang Pendidikan : SMP Berbasis Pesantren Hidayatus Saalikin, Madrasah Aliyah Juga Umum ( SMK-SMA) Dengan ketentuan mentaati dan patuh pada tata tertib Pondok Pesantren...... BACA SELENGKAPNYA