JAKARTA –
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) memberi penghargaan kepada 503 kepala sekolah yang dinilai memiliki integritas tinggi dalam pelaksanaan ujian nasional (UN) 2015. Mereka juga diundang ke istana negara untuk bertemu Presiden Joko Widodo.
“Sekolah dengan integritas tinggi, mengedepankan kejujuran ketimbang nilai siswa bagus. Kejujuran mereka harus mendapat apresiasi,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan dalam pertemuan dengan 503 kepala sekolah, di Jakarta, Minggu (20/12) malam.
Penghargaan tersebut, menurut Anies menjadi penting guna menurunkan pola pikir di kalangan kepala sekolah yang di masa lalu sangat men”dewa’kan nilai UN tinggi. Sehingga apapun dilakukan, termasuk kegiatan tercela seperti mencontek demi mendongkrak nilai.
“Cukup banyak sekolah yang memiliki nilai integritas tinggi. Kita harus hargai itu. Masih banyak sekolah yang mengedepankan kejujuran,” ucapnya.
Anies mengungkapkan, pihaknya menerima laporan ada sekitar 80 ribu sekolah yang memiliki nilai integritas tinggi. Penghargaan diberikan kepada sekolah dengan nilai integritas tinggi dan nilai UN tinggi.
“Kami minta pada kepala sekolah untuk tidak pernah ragu untuk menunjukkan ketidaksukaan terhadap kecurangan. Laporkan jika menemukan fakta tersebut di lapangan,” ucap Anies.
Anies menilai integritas menjadi penting, karena hal itu merupakan dasar dari karakter moral. Ketika integritas goyah, maka runtuhlah segala karakter moral lain.
“Menumbuhkan integritas di kalangan siswa sudah tidak bisa ditunda-tunda lagi, karena hal itu menjadi modal dasar bagi anak bangsa untuk menjadikan Indonesia yang bersih,” kata Anies menegaskan
DAN PADA KESEMPATAN LAINNYA PRESIDEN INDONESIA JOKO WIDODO, memberikan penghargaan sejerupa, berikut ulasannya;
Presiden Joko Widodo pada Senin siang, 21 Desember 2015, menyerahkan penghargaan kepada kepala sekolah yang dinilai paling berintegritas. Para kepala sekolah dipilih dari 503 kepala sekolah tingkat menengah pertama, menengah atas, menengah kejuruan, dan madrasah. Mereka dinilai berdasarkan integritas kejujuran ujian nasional terbaik selama lima tahun terakhir.
"Saya senang sekali bisa bertatap muka dengan kepala sekolah dari 503 sekolah dengan integritas kejujuran ujian nasional terbaik," kata Jokowi saat memberikan sambutan di Istana Negara, Senin, 21 Desember 2015.
Jokowi menganggap kejujuran sebagai nilai-nilai mendasar dalam membangun bangsa. Pendidikan di dalam sekolah bukan hanya secara akademik, tapi sekaligus mental dalam menjaga integritas dan kejujuran. Jokowi menjelaskan pentingnya menjaga integritas khususnya dalam nilai ujian nasional.
Presiden menyebutkan kegagalan sejumlah negara akibat tak berhasil menjaga integritas. Nilai-nilai kejujuran, kata dia, harus dikembangkan sejak dini di keluarga dan sekolah. Selama ini nilai dasar kejujuran bangsa Indonesia sudah bagus.
"Kalau ke Singapura enggak ada yang berani merokok dan meludah sembarangan, tapi balik ke sini tidak ada lagi," ujarnya. Walau sudah memiliki nilai-nilai itu, Jokowi menganggapnya belum menjadi penekanan.
Ia mengungkapkan banyaknya praktek curang dalam ujian nasional. Menurut dia, banyak kepala dinas pendidikan atau kepala sekolah yang bermain curang demi mendapatkan nilai UAN yang baik. "Saat menjadi wali kota atau gubernur, saya tahu itu terjadi. Tapi saya bilang lupakan itu. Bekerja dengan saya bukan seperti itu," tuturnya.
Menteri Pendidikan Nasional dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan 503 sekolah dengan integritas pelaksanaan UN tertinggi diseleksi dari lebih dari 80 ribu sekolah dan madrasah dalam lima tahun terakhir. Indeks integritas diukur dari pola pengerjaan dan kerja sama dalam mengerjakan ujian nasional. "Akhirnya terpilih 218 SMP dan madrasah, 150 SMA, dan 135 SMK, indeksnya 92-99," ucap Anies.
Sabtu, 02 Januari 2016
Home »
BERITA
,
SEPUTAR PENDIDIKAN
» PENGHARGAAN BUAT KEPSEK YANG JUJUR DARI PRESIDEN RI DAN MENDIKBUD
0 komentar:
Posting Komentar