Dalam kitab TARBIYATUL AULAD, Karya Dr. Abdullah Nashih Ulwan, ada dibahas tentang 5 ( Lima ) Karakter dasar yang harus dimiliki oleh seorang pendidik.
Sebuah kitab yang sangat menarik yang membahas berbagai masalah pendidikan serta kajian kajiannya berdasarkan Ilmu Agama Islam.
Masalah pendidikan menjadi suatu hal penting yang diperhatikan pada saat
ini. Salah satu sarana untuk memperolehnya adalah dengan bersekolah dan
menuntut ilmu. Dengan menuntut ilmu, selain bisa bermanfaat untuk
kehidupan duniawi juga menjadi ladang pahala.
Sosok yang penting dalam proses menuntut ilmu adalah seorang pendidik atau biasa disebut dengan guru. Sosok inilah yang memberikan ilmu dan teladan kepada generasi muda yang dididiknya. Akan tetapi, tidak semua pendidik bisa melaksanakan tugas tersebut dengan baik.
Berikut ke Lima karakter dasar tersebut ;
Sosok yang penting dalam proses menuntut ilmu adalah seorang pendidik atau biasa disebut dengan guru. Sosok inilah yang memberikan ilmu dan teladan kepada generasi muda yang dididiknya. Akan tetapi, tidak semua pendidik bisa melaksanakan tugas tersebut dengan baik.
1. Ikhlas
Karakter pertama yang harus dimiliki oleh seorang guru atau pendidik adalah ikhlas. Ia harus memasang niat di dalam hatinya bahwa pekerjaan yang dilakukannya tersebut baik perintah, larangan, nasihat, pengawasan ataupun hukuman semata-mata untuk Allah SWT.
Seorang pendidik harus ikhlas melupakan pandangan manusia dan selalu memandang semua perbuatan karena Allah SWT. Dalam konteks ikhlas ini Rasulullah shallallahu alayhi wasallam bersabda, “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla tidak menerima amal perbuatan, kecuali yang dikerjakan secara tulus (ikhlas), semata-mata untuk-Nya, dan mengharapkan keridhaan-Nya.” (HR. Abu Dawud).
2. Takwa
Selain ikhlas, seorang tenaga pendidik juga harus bertakwa kepada Allah SWT yakni menjaga agar senantiasa mengerjakan amalan kebaikan dimanapun berada. Perintah untuk bertakwa ini berlaku untuk semua kaum muslim. Allah SWT berfirman:
“Dirikannya shalat serta bertakwa kepadaNya.” [QS: al an’am: 72]
Dalam bahasan takwa ini, Umar bin Khaththab pernah berdialog dengan Ubay bi Ka’ab. Sayyidina Umar bertanya, “Apa yang dimaksud takwa itu?” Ubay pun menjawab, “Apakah kamu pernah berjalan pada jalan yang berduri?”
Umar menjawab, “Ya, pernah”. Ubay pun bertanya lagi, “Apa yang kamu lakukan?” “Aku singkirkan duri itu,” jawab Umar. Ubay pun berkata, “Itulah takwa”.
Oleh karena itu kriteria manusia yang paling mulia dalam Islam bukanlah mereka yang memegang kekuasaan atau pun menguasai harta kekayaan, tetapi siapa yang paling takwa. Rasulullah bersabda, “Ditanyakan, wahai Rasululah: siapakah manusia yang paling mulia?” Rasulullah bersabda, “Yang paling takwa di antara mereka”.
Lebih spesifik Rasulullah juga berpesan takwa kepada para guru. “Takwalah kepada Allah, berlaku adillah kepada anak-anakmu, sebagaimana kamu menginginkan mereka semuanya berbakti kepadamu.” (HR. Thabrani).
Oleh sebab itu, penting bagi seorang pendidik untuk memiliki karakterisktik takwa ia di dalam diri mereka. Dengan demikian, maka anak didiknya agar terhindar dari perbuatan menyimpang, kesesatan serta kebodohan.
3. Ilmu
Seorang pendidik tentu saja harus memiliki karakter berilmu. Ia sudah seharusnya gemar dalam menuntut ilmu, selain karena sebuah kewajiban juga akan menjadi landasan saat disampaikan kepada anak-anak didiknya.
Keutamaan lainnya dari menuntut ilmu adalah pahala yang tidak akan terputus, selama ilmu tersebut masih terus diamalkan dan diajarkan kepada orang lain. Hal ini sebagaimana disabdakan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam,
“Jika seorang manusia meninggal dunia, maka pahala amalnya akan terputus, kecuali tiga hal: Shadaqah Jariyyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shalih yang mendoakan kedua orang tuanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Sabar
Karakter selanjutnya yang harus dimiliki orang seorang pendidik adalah sabar. Sabar menjadi sebuah sifat mendapat yang dapat menolong keberhasilan seorang guru dalam mendidik muridnya. Sifat sabar ini bisa menjadi daya tarik untuk membuat murid menyukainya.
Ketika seorang pendidik memiliki karakter sabar, maka hari-harinya juga akan dihiasi dengan akhlak terpuji dan jauh dari perangai tercela. Tentu saja perbuatan seperti ini bisa menjadi teladan bagi anak-anak didiknya.
Bahkan Allah SWT berulang kali memberikan peringat kepada manusia agar tetap bersabar dalam upaya apapun terlebih lagi dalam mendidik generasi masa depan. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang terjadi, teruslah bersabar agar mendapat balasan dari Allah. Allah SWT berfirman:
“Kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar.” (QS. 11 : 11).
5. Bertanggung Jawab
Karakter terakhir yang harus dilimiliki oleh seorang pendidik menurut Nashih Ulwan adalah bertanggung jawab. Hal ini meliputi aspek keimanan, tingkah laku keseharian, kesehatan jasmani-ruhani, maupun aspek sosialnya. Tidak hanya guru yang harus bertanggung jawab, namun semua aspek di dalam lingkungan pendidikan tersebut harus melakukan hal yang sama.
Dalam hal ini Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah akan bertanya kepada setiap pemimpin tentang kepemimpinannya, apakah dipelihara atau disia-siakan-nya, sehingga bertanya kepada laki-laki tentang keluarganya.” (HR: Ibn Hibban).
Demikianlah informasi mengenai lima karakter dasar yang harus dimiliki seorang tenaga pendidik. Ketika mereka memiliki lima karakter di atas, maka hal tersebut akan menghindarkan murid-muridnya dari kerusakan dan kelemahan iman.
semoga bermanfaat..