Di dalam Islam, ada tiga pilar yang harus
dikerjakan untuk menjadi manusia yang selalu bertaqwa dan berbudaya dengan
baik. Yaitu, percaya kepada Allah, menggali ilmu (ilm), dan mencintai
sesama manusia
Islam sering
kali diberikan gambaran oleh orang-orang dan golongan yang tidak pernah mengenalnya
sebagai agama yang mundur dan memundurkan.
Islam juga
dikatakan tidak pernah menggalakkan umatnya untuk menuntut dan menguasai
pelbagai lapangan ilmu pengetahhuan.
Kenyataan
dan gambaran yang diberikan itu bukan saja tidak benar tetapi justru bertentangan
dengan hakikat sejarah yang sebenarnya.
Sejarah
adalah fakta, dan fakta adalah sejarah. Sejarah telah membuktikan betapa dunia
Islam telah melahirkan banyak golongan sarjana dan ilmuwan yang cukup hebat
dalam berbagai bidang keilmuwan.
Pada masa lalu
dan memang sudah ajaran Islam, bahwa jika seseorang menemukan alat atau apapun
yang belum ada manusia yang menciptakannya, maka wajiblah baginya untuk
menyebarkan hasil temuannya itu. Menyebarkannya kepada umat manusia agar mereka
semakin dapat mempermudah pekerjaannya dan menjadikan mereka semakin bersyukur
kepada Allah.
Mereka tidak
menuntut satu apapun, termasuk “hak paten” atau “upeti” lainnya akibat
temuannya tersebut.
Dan dari
orang-orang baratlah ilmu-ilmu itu kemudian dicuri, lalu dipatenkan atas nama
mereka masing-masing untuk mencari keuntungan. Banyak sekali penemuan-penemuan
dari kebudayaan Islam yang tak tercatat sejarah.
Misalkan,
diantaranya adalah keilmuwan dalam bidang falsafah, sains, politik,
kesusasteraan, kemasyarakatan, agama, pengobatan, astronomi dan sebagainya.
Salah satu
ciri yang dapat diperhatikan pada para tokoh ilmuwan Islam ialah mereka tidak
sekedar dapat menguasai ilmu tersebut pada usia yang muda, tetapi mereka juga
menguasai keilmuwan tersebut dalam masa yang singkat dan dapat menguasai
beberapa bidang ilmu secara bersamaan.
Pada abad ini, sebagian besar penemuan dalam bidang sains diklaim oleh ilmuwan-ilmuwan Barat (Eropa atau Amerika). Seringkali kita menemukan nama-nama ilmuwan seperti Galileo, Da Vinci, Copernicus, dan Newton di buku-buku teks standar dan atau ensiklopedia. Disadari atau tidak hal ini mengacu kepada kesimpulan bahwa kontribusi negara-negara lain terhadap sains masih kurang. Sangat sedikit buku yang merangkum perkembangan yang telah berhasil dicapai oleh bangsa India kuno, Cina, atau ilmuwan Muslim. Padahal, sebagian besar dasar sains ditemukan oleh bangsa non-Eropa atau Amerika. Contohnya, ilmu pengobatan Barat modern berasal dari ilmu pengobatan Islam.
Di bawah ini contoh beberapa penemuan yang ada di sekitar kita yang diklaim oleh ilmuwan-ilmuwan Barat. Realita merupakan penemuan-penemuan yang diklaim, sedangkan fakta merupakan penemuan asli dari penemuan yang diklaim.
1. Realita : Cermin kaca pertama kali diproduksi di Venesia pada tahun 1291.
Fakta : Cermin kaca digunakan oleh Islam Spanyol pada awal abad ke-11. Orang-orang Venesia mempelajari teknik pembuatannya dari seniman Syria pada abad ke-9 dan 10.
2. Realita : Pada abad ke-17, pendulum dikembangkan oleh Galileo selama masa remaja.
Fakta : Pendulum diketemukan Ibn Yunus al-Masri pada abad ke-10, orang yang pertama kali mempelajari dan mendokumentasikan gerakan osilasi. Kegunaannya pada am diperkenalkan oleh ahli fisika Muslim pada abad ke-15.
3. Realita : Studi Isaac Newton di abad ke-17 tentang lensa, cahaya, dan prisma menjadi dasar dari sains optik modern.
Fakta : Pada abad ke-11, al-Haytham mengemukakan hal yang diungkapkan Newton dan dijuluki oleh para ilmuwan sebagai “Bapak penemu optik”. Karya-karyanya digunakan dan dikuotasi oleh banyak pelajar Eropa pada bad ke-16 dan 17, melebihi kombinasi Newton dan Galileo.
4. Realita : Konsep dari karantina dikembangkan pertama kali di Venesia pada tahun 1403.
Fakta : Konsep dari karantina
5. Realita : Isaac Newton, pada abad ke-17, menemukan bahwa sinar putih terdiri dari campuran pancaran sinar berwarna-warni.
Fakta : Hal ini telah dikemukakan oleh al-Haytham pada abad ke-11 dan Kamal ad-Din pada abad ke-14.
6. Realita : Pada tahun 1614, ohn Napier menemukan logaritma dan tabel logaritmik.
Fakta : Matematikawan Muslim menemukan logaritma dan memproduksi tabel logaritmik beberapa abad sebelumnya, sekitar awal abad ke-13.
7. Realita : Selama abad ke-17, Rene Descartes menghasilkan penemuan bahwa aljabar dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah geometrikal.
Fakta : Matematikawan Islam menyelesaikan hal ini dengan sempurna pada awal abad ke-9. Orang yang pertama kali menemukanna adalah Thabit bin Qurrah.
8. Realita : Kompas ditemukan di Cina sekitar tahun 1000-1100 Masehi. Referensi awal penggunaan kompas untuk navigasi dilakukan oleh Alexander Neckam (1157-1217).
Fakta : Ahli geografi dan navigasi Islam adalah orang-orang yang menggunakan jarum magnet dalam navigasi untuk pertama kali. Mereka menemukan kompas dan menyebarkan ilmunya ke Barat. Neckam kemungkinan mempelajarinya dari pedagang Muslim.
9. Realita : Robert Boyle, pada abad ke-17, menemukan sains dari kimia.
Fakta : Beberapa ahli kimia Muslim, termasuk ar-Razi, al-Jabr, al-Biruni, dan al-Khindi, melakukan ekperimen-eksperimen sains 700 tahun sebelum Boyle. Durant menyatakan bahwa ilmuwan Muslim mengenalkan metode eksperimen dari sains ini. Humboldt menghargai ilmuwan Muslim sebagai penemu kimia.
10. Realita : Nicolas Desmarest mengemukakan formasi lembah secara geologis pada tahun 1756.
Fakta : Ibn Sina dn al-Biruni telah mengemukakan hal tersebut selama abad ke-11.
11. Realita : Paul Ehrlich (abad ke-19) adalah penemu dari obat kemoterapi, yaitu obat spesifik untuk membunuh mikroba.
Fakta : Ahli fisika Muslim telah menggunakan berbagai macam substansi spesifik untuk menghancurkan mikroba. ar-Razi (abad ke-10) menggunakan senyawa Merkuri sebagai antiseptik topikal. Diperkenalkan pertama kali pada abad ke-7 oleh Rasulullah SAW. yang secara biak memperingati untuk tidak memasuki atau meninggalkan daerah yang sedang terjangkit wabah.
12. Realita : William Harvey, selama abad ke-17, menemukan hal bahwa darah bersirkulasi. Dia pertama kali mendeskripsikan fungsi jantung, arteri, dan vena secara benar.
Fakta : Pada abad ke-10, ar-Razi menuliskan haisl penelitian tentang sistem vena, termasuk deskripsi fungsi vena dan katupnya. Ibn an-Nafs dan Ibn al-Quff (abad ke-13) menyediakan dokumentasi lengkap tentang sirkulasi darah dan mendeskripsikan fisiologi jantung dan fungsinya 300 tahun sebelum Harvey. William Harvey merupakan lulusan Universitas Padua di Italia yang pada masa itu kurikulumnya mengacu kepada textbooks yang ditulis oleh Ibn Sina dan ar-Razi.
(Sumber: http://www.missionislam.com/science/record.htm)
Selain beberapa fakta yang telah disebutkan, masih banyak lagi fakta-fakta tentang penemuan ilmuwan Muslim yang diklaim oleh ilmuwan Barat. Mengingat hal tersebut, tentunya kita sebagai Muslim generasi masa kini pun masih dapat berkontribusi. Fakta masa lalu mengatakan bahwa orang Muslim tidak ketinggalan dengan orang Barat, bahkan menjadi acuan. Namun, jangan terlena dengan kejayaan di masa lalu. Yang menjadi topik saat ini adalah “Apa yang bisa diberikan oleh Muslim generasi masa kini?”
Sebenarnya sangat besar potensi yang dimiliki oleh semua orang, masalahnya adalah bagaimana membangunkan potensi tersebut. Hal pertama yang bisa dilakukan adalah menanamkan keyakinan dan kepercayaan diri bahwa kita mampu. Kalau kepercayaan diri saja tidak ada, bagaimana dengan motivasinya? Setelah itu jangan lupa untuk terus memperbaiki diri. Mulailah mengatur diri, waktu, dan etos kerja kita. Mulai dari hal-hal kecil namun sering, hingga nantinya menjadi hal-hal besar.
Kreatifitas, keseimbangan antara otak kanan-kiri, keseimbangan jasmani dan rohani pun turut berperan penting. Selain otak kiri untuk berpikir matematis, otak kanan menjadi penting karena merupakan tempat ide-ide kreatif berkumpul. Yang diperlukan adalah kemauan untuk menarik potensi itu. Keseimbangan jasmani penting, karena jika kita sakit akan menghalangi aktivitas kita untuk berkontribusi. Keseimbangan rohani pun menjadi kunci utama yang dimiliki seorang Muslim, karena segala sesuatu akan kembali kepada Allah. Tanpa iman, ilmu yang kita gunakan dapat saja menjadi bersifat destruktif. So, bagaimana dengan teman-teman? Sudah siap menjadi “The Next Muslim Scientist”?
Pada abad ini, sebagian besar penemuan dalam bidang sains diklaim oleh ilmuwan-ilmuwan Barat (Eropa atau Amerika). Seringkali kita menemukan nama-nama ilmuwan seperti Galileo, Da Vinci, Copernicus, dan Newton di buku-buku teks standar dan atau ensiklopedia. Disadari atau tidak hal ini mengacu kepada kesimpulan bahwa kontribusi negara-negara lain terhadap sains masih kurang. Sangat sedikit buku yang merangkum perkembangan yang telah berhasil dicapai oleh bangsa India kuno, Cina, atau ilmuwan Muslim. Padahal, sebagian besar dasar sains ditemukan oleh bangsa non-Eropa atau Amerika. Contohnya, ilmu pengobatan Barat modern berasal dari ilmu pengobatan Islam.
Di bawah ini contoh beberapa penemuan yang ada di sekitar kita yang diklaim oleh ilmuwan-ilmuwan Barat. Realita merupakan penemuan-penemuan yang diklaim, sedangkan fakta merupakan penemuan asli dari penemuan yang diklaim.
1. Realita : Cermin kaca pertama kali diproduksi di Venesia pada tahun 1291.
Fakta : Cermin kaca digunakan oleh Islam Spanyol pada awal abad ke-11. Orang-orang Venesia mempelajari teknik pembuatannya dari seniman Syria pada abad ke-9 dan 10.
2. Realita : Pada abad ke-17, pendulum dikembangkan oleh Galileo selama masa remaja.
Fakta : Pendulum diketemukan Ibn Yunus al-Masri pada abad ke-10, orang yang pertama kali mempelajari dan mendokumentasikan gerakan osilasi. Kegunaannya pada am diperkenalkan oleh ahli fisika Muslim pada abad ke-15.
3. Realita : Studi Isaac Newton di abad ke-17 tentang lensa, cahaya, dan prisma menjadi dasar dari sains optik modern.
Fakta : Pada abad ke-11, al-Haytham mengemukakan hal yang diungkapkan Newton dan dijuluki oleh para ilmuwan sebagai “Bapak penemu optik”. Karya-karyanya digunakan dan dikuotasi oleh banyak pelajar Eropa pada bad ke-16 dan 17, melebihi kombinasi Newton dan Galileo.
4. Realita : Konsep dari karantina dikembangkan pertama kali di Venesia pada tahun 1403.
Fakta : Konsep dari karantina
5. Realita : Isaac Newton, pada abad ke-17, menemukan bahwa sinar putih terdiri dari campuran pancaran sinar berwarna-warni.
Fakta : Hal ini telah dikemukakan oleh al-Haytham pada abad ke-11 dan Kamal ad-Din pada abad ke-14.
6. Realita : Pada tahun 1614, ohn Napier menemukan logaritma dan tabel logaritmik.
Fakta : Matematikawan Muslim menemukan logaritma dan memproduksi tabel logaritmik beberapa abad sebelumnya, sekitar awal abad ke-13.
7. Realita : Selama abad ke-17, Rene Descartes menghasilkan penemuan bahwa aljabar dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah geometrikal.
Fakta : Matematikawan Islam menyelesaikan hal ini dengan sempurna pada awal abad ke-9. Orang yang pertama kali menemukanna adalah Thabit bin Qurrah.
8. Realita : Kompas ditemukan di Cina sekitar tahun 1000-1100 Masehi. Referensi awal penggunaan kompas untuk navigasi dilakukan oleh Alexander Neckam (1157-1217).
Fakta : Ahli geografi dan navigasi Islam adalah orang-orang yang menggunakan jarum magnet dalam navigasi untuk pertama kali. Mereka menemukan kompas dan menyebarkan ilmunya ke Barat. Neckam kemungkinan mempelajarinya dari pedagang Muslim.
9. Realita : Robert Boyle, pada abad ke-17, menemukan sains dari kimia.
Fakta : Beberapa ahli kimia Muslim, termasuk ar-Razi, al-Jabr, al-Biruni, dan al-Khindi, melakukan ekperimen-eksperimen sains 700 tahun sebelum Boyle. Durant menyatakan bahwa ilmuwan Muslim mengenalkan metode eksperimen dari sains ini. Humboldt menghargai ilmuwan Muslim sebagai penemu kimia.
10. Realita : Nicolas Desmarest mengemukakan formasi lembah secara geologis pada tahun 1756.
Fakta : Ibn Sina dn al-Biruni telah mengemukakan hal tersebut selama abad ke-11.
11. Realita : Paul Ehrlich (abad ke-19) adalah penemu dari obat kemoterapi, yaitu obat spesifik untuk membunuh mikroba.
Fakta : Ahli fisika Muslim telah menggunakan berbagai macam substansi spesifik untuk menghancurkan mikroba. ar-Razi (abad ke-10) menggunakan senyawa Merkuri sebagai antiseptik topikal. Diperkenalkan pertama kali pada abad ke-7 oleh Rasulullah SAW. yang secara biak memperingati untuk tidak memasuki atau meninggalkan daerah yang sedang terjangkit wabah.
12. Realita : William Harvey, selama abad ke-17, menemukan hal bahwa darah bersirkulasi. Dia pertama kali mendeskripsikan fungsi jantung, arteri, dan vena secara benar.
Fakta : Pada abad ke-10, ar-Razi menuliskan haisl penelitian tentang sistem vena, termasuk deskripsi fungsi vena dan katupnya. Ibn an-Nafs dan Ibn al-Quff (abad ke-13) menyediakan dokumentasi lengkap tentang sirkulasi darah dan mendeskripsikan fisiologi jantung dan fungsinya 300 tahun sebelum Harvey. William Harvey merupakan lulusan Universitas Padua di Italia yang pada masa itu kurikulumnya mengacu kepada textbooks yang ditulis oleh Ibn Sina dan ar-Razi.
(Sumber: http://www.missionislam.com/science/record.htm)
Selain beberapa fakta yang telah disebutkan, masih banyak lagi fakta-fakta tentang penemuan ilmuwan Muslim yang diklaim oleh ilmuwan Barat. Mengingat hal tersebut, tentunya kita sebagai Muslim generasi masa kini pun masih dapat berkontribusi. Fakta masa lalu mengatakan bahwa orang Muslim tidak ketinggalan dengan orang Barat, bahkan menjadi acuan. Namun, jangan terlena dengan kejayaan di masa lalu. Yang menjadi topik saat ini adalah “Apa yang bisa diberikan oleh Muslim generasi masa kini?”
Sebenarnya sangat besar potensi yang dimiliki oleh semua orang, masalahnya adalah bagaimana membangunkan potensi tersebut. Hal pertama yang bisa dilakukan adalah menanamkan keyakinan dan kepercayaan diri bahwa kita mampu. Kalau kepercayaan diri saja tidak ada, bagaimana dengan motivasinya? Setelah itu jangan lupa untuk terus memperbaiki diri. Mulailah mengatur diri, waktu, dan etos kerja kita. Mulai dari hal-hal kecil namun sering, hingga nantinya menjadi hal-hal besar.
Kreatifitas, keseimbangan antara otak kanan-kiri, keseimbangan jasmani dan rohani pun turut berperan penting. Selain otak kiri untuk berpikir matematis, otak kanan menjadi penting karena merupakan tempat ide-ide kreatif berkumpul. Yang diperlukan adalah kemauan untuk menarik potensi itu. Keseimbangan jasmani penting, karena jika kita sakit akan menghalangi aktivitas kita untuk berkontribusi. Keseimbangan rohani pun menjadi kunci utama yang dimiliki seorang Muslim, karena segala sesuatu akan kembali kepada Allah. Tanpa iman, ilmu yang kita gunakan dapat saja menjadi bersifat destruktif. So, bagaimana dengan teman-teman? Sudah siap menjadi “The Next Muslim Scientist”?
Berikut
Diantara Tokoh Tokoh Islam Yang berkontribusi besar pada Dunia, namaun nama
nama besar mereka seolah dilupakan dunia.
Abu Bakar Muhammad bin Zakaria
ar-Razi / Ar-Razi (Tehran, 864-930)
Meneliti: demam, penyakit cacar, alergi asma,
dan ilmuwan pertama yang menulis tentang alergi dan imunologi.
Atau
dikenali sebagai Rhazes di dunia barat merupakan salah seorang pakar
sains Iran yang hidup antara tahun 864 – 930.
Ar-Razi juga
diketahui sebagai ilmuwan serba bisa dan dianggap sebagai salah satu ilmuwan
terbesar dalam Islam.
Ia lahir di
Rayy, Teheran pada tahun 251 H./865 dan wafat pada tahun 313 H/925. Ar-Razi
sejak muda telah mempelajari filsafat, kimia, matematika dan kesastraan. Dalam
bidang kedokteran, ia berguru kepada Hunayn bin Ishaq di Baghdad.
Sekembalinya
ke Teheran, ia dipercaya untuk memimpin sebuah rumah sakit di Rayy. Selanjutnya
ia juga memimpin Rumah Sakit Muqtadari di Baghdad. Sebagai seorang dokter utama
di rumah sakit di Baghdad, ar-Razi merupakan orang pertama yang membuat
penjelasan seputar penyakit cacar.
Razi
diketahui sebagai seorang ilmuwan yang menemukan penyakit “alergi asma”, dan
ilmuwan pertama yang menulis tentang alergi dan imunologi. Pada salah satu
tulisannya, dia menjelaskan timbulnya penyakit Rhintis setelah mencium bunga
mawar pada musim panas.
Razi juga
merupakan ilmuwan pertama yang menjelaskan demam sebagai mekanisme tubuh untuk
melindungi diri. Pada bidang farmasi, ar-Razi juga berkontribusi membuat
peralatan seperti tabung, spatula dan mortar. Ar-Razi juga mengembangkan
obat-obatan yang berasal dari merkuri.
Abu Ali
Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham atau Ibnu Haitham / Alhazen (Basra,
965 – Kairo 1039)
Meneliti :
sifat cahaya.
Dikenal
dalam kalangan cerdik pandai di Barat, dengan nama Alhazen, adalah
seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika,
geometri, pengobatan, dan filsafat.
Ia banyak
pula melakukan penyelidikan mengenai cahaya dan yang berkaitan dengannya.
Ia telah
memberikan ilham kepada ahli sains dari dunia barat seperti Boger, Bacon, dan
Kepler dalam menciptakan mikroskop serta teleskop. Bidang lain: Physics,
Optics, Mathematics.
Abu Yusuf
Yacub Ibnu Ishak Al-Kindi / Al Kindus
Filosofi, Matematika, Logika, Musik,
Ilmu Kedokteran, ensiklopedi, pengarang 270 buku, ahli matematika, fisika,
musik, kedokteran, farmasi, geografi, ahli filsafat Arab dan Yunani kuno,
Dalam dunia barat dia dikenal dengan nama Al-Kindus. Memang sudah menjadi semacam adat kebiasaan orang barat pada masa lalu dengan melatinkan nama-nama orang terkemuka, sehingga kadang-kadang orang tidak mengetahui apakah orang tersebut muslim atau bukan.
Tetapi para sejarawan kita sendiri maupun barat mengetahui dari buku-buku yang ditinggalkan bahwa mereka adalah orang Islam, karena karya orisinil mereka dapat diketahui dalam bentuk tulisan ilmiah mereka sendiri.
Al Khindi ahli adalah ilmuwan ensiklopedi, pengarang 270 buku, ahli matematika, fisika, musik, kedokteran, farmasi, geografi, ahli filsafat Arab dan Yunani kuno. Al-Kindi adalah seorang filosof muslim dan ilmuwan sedang bidang disiplin ilmunya adalah: Filosofi, Matematika, Logika, Musik, Ilmu Kedokteran.
Dalam dunia barat dia dikenal dengan nama Al-Kindus. Memang sudah menjadi semacam adat kebiasaan orang barat pada masa lalu dengan melatinkan nama-nama orang terkemuka, sehingga kadang-kadang orang tidak mengetahui apakah orang tersebut muslim atau bukan.
Tetapi para sejarawan kita sendiri maupun barat mengetahui dari buku-buku yang ditinggalkan bahwa mereka adalah orang Islam, karena karya orisinil mereka dapat diketahui dalam bentuk tulisan ilmiah mereka sendiri.
Al Khindi ahli adalah ilmuwan ensiklopedi, pengarang 270 buku, ahli matematika, fisika, musik, kedokteran, farmasi, geografi, ahli filsafat Arab dan Yunani kuno. Al-Kindi adalah seorang filosof muslim dan ilmuwan sedang bidang disiplin ilmunya adalah: Filosofi, Matematika, Logika, Musik, Ilmu Kedokteran.
Ibnu Ismail Al Jazari
adalah
Ilmuwan Muslim Penemu Konsep Robotika Modern. Al Jazari mengembangkan
prinsip hidrolik untuk menggerakkan mesin yang kemudian hari dikenal
sebagai mesin robot. ”Tak mungkin mengabaikan hasil karya Al-Jazari yang
begitu penting. Dalam bukunya, ia begitu detail memaparkan instruksi
untuk mendesain, merakit, dan membuat sebuah mesin” (Donald Hill).
Kalimat di atas merupakan komentar Donald Hill, seorang ahli teknik asal
Inggris yang tertarik dengan sejarah teknologi, atas buku karya ahli
teknik Muslim yang ternama, Al-Jazari. Beliau merupakan seorang tokoh
besar di bidang mekanik dan industri, dengan nama lengkapnya adalah Badi
Al-Zaman Abullezz Ibn Alrazz Al-Jazari yang merupakan ahli teknik yang
luar biasa pada masanya. Donald Routledge dalam bukunya Studies in
Medieval Islamic Technology, mengatakan bahwa hingga zaman modern ini,
tidak satupun dari suatu kebudayaan yang dapat menandingi lengkapnya
instruksi untuk merancang, memproduksi dan menyusun berbagai mesin
sebagaimana yang disusun oleh Al-Jazari.
dibarat dikenal dengan nama Abulcasis (Bapak Operasi Bedah Modern). Sang Penemu Gips Era Islam. Abu Al Zahrawi merupakan seorang dokter, ahli bedah, maupun ilmuan yang berasal dari Andalusia. Dia merupakan penemu asli dari teknik pengobatan patah tulang dengan menggunakan gips sebagaimana yang dilakukan pada era modern ini. Sebagai seorang dokter era keKhilafahan, dia sangat berjasa dalam mewariskan ilmu kedokteran yang penting bagi era modern ini. Al Zahrawi lahir pada tahun 936 di kota Al Zahra yaitu sebuah kota yang terletak di dekat Kordoba di Andalusia yang sekarang dikenal dengan negara modern Spanyol di Eropa. Al Zahrawi selain termasyhur sebagai dokter yang hebat juga termasyhur sebagai seorang Muslim yang taat.
0 komentar:
Posting Komentar