Minggu, 20 Desember 2015

PONDOK PESANTREN HIDAYATUS SAALIKIN



“Hidayatus Saalikin” adalah nama sebuah pondok pesantren yang berada di sebuah desa tertinggal, Pembuang Hulu. Yang jaraknya sekitar + 140 km. Dari kota Sampit, Kotawaringin Timur (KOTIM). Yang letak titik kordinatnya antara perbatasan kabupaten Pangkalanbun (Kotawaringin Barat) yaitu kecamatan Hanau.
Asal nama “Hidayatus-Saalikin” adalah sebuah nama yang diambil dari kitab berbahasa melayu karangan  Syeikh Abdussomad Al-Falanbany yang pernah dipelajari dan diajarkan oleh pengasuh.
Pondok Pesantren “Hidayatus-Saalikin” mulanya adalah sebuah hutan belantara yang belum terjamah tangan manusia. Ketika terjadi kerusuhan dikota Sampit pada tahun 2001, maka terjadi pula krisis akhlak dan moral dikalangan masyarakat suku Dayak, dimana para alim ulama’ banyak yang meninggal sedangkan belum ada generasi penerusnya yang bisa meneruskan perjuangan para alim ulama’ di kala itu.
Pada saat itu pula di kecamatan Hanau yang masih mayoritas penduduknya seratus persen suku Dayak, mereka merasa gelisah dengan terjadinya kerusuhan di kota Sampit tersebut. Para generasi muda pada saat itu bingung mencari jatidiri, apalagi para pemuda di pedalaman Kalimantan Tengah, mereka ingin sekolah yang berlatar belakang pendidikan agama.
Memang pada saat itu sudah ada berdiri pesantren-pesantren tapi lokasinya sangat jauh yaitu di Kalimantan Selatan (Banjarmasin) yang jaraknya lebih dari 500 km. dari kecamatan Hanau, dan banyak para pemuda yang bersekolah kesana.
Pada saat itulah timbul pemikiran seorang Ulama’, seorang tokoh masyarakat yang baru tinggal di Hanau kurang lebih 5 tahun (Ust. H. A. Fauzi) yang sering dipanggil orang dengan julukan Guru Fauzi  untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan yang bisa menampung para pemuda dari pedalaman yang ingin menimba ilmu walaupun tanpa dukungan masyarakat Hanau.
Beliau bersama teman-teman dan murid-murid pengajian (Majelis Ta’lim) mulai membabat hutan belantara yang masih banyak pohon-pohon besar dan belum pernah dijamah oleh manusia. Dengan sukarela mereka bergotong royong setiap hari Jum’at dan hari Minggu.  
Kurang lebih 6 bulan mereka bekerja keras membuka hutan dan mereka juga menyisihkan sebagian hartanya untuk membangun pondasi Pesantren.
Setelah kurang lebih 8 bulan membangun pondasi pesantren dengan bangunan seadanya, akhirnya guru Fauzi menempati bangunan tersebut dengan 8 orang santrinya. Inilah mula-mula adanya bangunan pesantren dikecamatan Hanau yang membuat resah masyarakat suku Dayak. Kehadiran pesantren kala itu sangat meresahkan masyarakat, mereka mengira dengan adanya pesantren akan mengambil semua murid-murid yang sudah sekolah disekolah-sekolah umum.
Di tahun pertama, beliau mendapat cercaan dan hinaan, bahkan langsung dihadapan beliau  ada yang melemparkan kata-kata kotor. Yang intinya beliau tidak pantas hidup di kecamatan Hanau, karena beliau adalah pendatang dan bukan dari golongan suku Dayak. Apalagi pada waktu itu guru Fauzi mempunyai peternakan ayam potong dan punya banyak langganan dikalangan perusahaan-perusahaan kelapa sawit yang terdapat disekitar kecamatan Hanau. Pada tahun pertama ini pengasuh mendapat banyak sekali   prasangka yang negatif dari masyarakat sekitar. Mereka menyebarkan isu-isu bahwa guru Fauzi mempekerjakan anak-anak untuk beternak ayam. Bahkan guru Fauzi menjadi target utama yang harus diusir dari kampung. Tapi berkat dukungan dari kepala desa dan teman-teman majelis ta’lim, beliau bisa melewati masa-masa sulit itu. Pengasuh membimbing anak-anak santrinya untuk beramal ibadah mulai bangun tidur jam 03.00 pagi sampai menjelang tidur jam 20.45. dengan tidak mengesampingkan masalah dunia, pengasuh memadukan antara belajar dengan beternak ayam. Bukan itu saja, pengasuh juga membawa para santri untuk bercocok tanam sayuran untuk keperluan makan mereka karena lokasi pesantren yang jauh dari kampung (+ 5 km.)
Barulah ditahun kedua beliau bersama isteri yang berlatar belakang mengajar selama 7 tahun mendirikan sebuah Sekolah Menengah Pertama Hidayatus-Saalikin, tanpa mengurangi kegiatan pesantren yang ada. Di pagi hari santri-santri belajar kitab dan disiang hari mereka belajar di SMP serta di malam hari mereka mudzakarah sampai pukul 20.30.   Pandangan masyarakat tentang pesantren pun mulai luntur dan tidak pernah lagi kedengaran isu-isu yang tidak baik kecuali segelintir orang yang memang iri dengki dengan kemajuan pesantren. Apalagi pengasuh langsung yang membimbing para santri untuk terjun kemasyarakat. Apabila  ada anggota masyarakat yang meninggal, beliau langsung menyuruh para santri untuk bergiliran menjaga kubur dan membaca Al-Qur’an selama 3 hari 3 malam. Dengan berkat kerja keras pengasuh inilah, akhirnya bupati Seruyan pada tahun 2009 memberangkatkan haji untuk beliau sebagai penghargaan bapak Bupati kepada pengasuh.
Dari pengalaman pengasuh mendirikan pesantren inilah, pengasuh akhirnya mempunyai tekad yang kuat untuk mewujudkan santri-santri yang handal yang dituangkan pengasuh pada visi pesantren yaitu : Santri yang mampu menghadapi tantangan pada perkembangan zaman yang serba bebas, sanggup menjadi benteng dalam menghadapi aliran sesat dan paham-paham liberalisme.
Dari visi tersebut, maka pesantren mempunyai misi : 1) melatih para santri untuk mandiri dan berwiraswasta.  2) mendidik para santri supaya tekun ibadah dan beramal kebajikan dengan ikhlas.  3) menimbulkan sifat kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama.
Kemudian pada tahun 2011 ada seorang pejabat (Kepala Kandepag.) dari Pangkalanbun (Kotawaringin Barat/KOBAR) dengan seorang pejabat dari Kandepag. Jakarta untuk meninjau SMP Hidayatussaalikin supaya bergabung dengan SBP. Pengasuh dan para ustadz terkejut kenapa lokasi pesantren ada dalam kabupaten KOBAR, karena lokasi sebenarnya ikut kabupaten SERUYAN. Bahkan pejabat dari Kandepag Jakarta tidak kenal dengan kabupaten Seruyan, beliau mengenal Hidayatussaalikin berada di titik kordinat kabupaten KOBAR.


A.        Kekhasan Pondok Pesantren
Motto: “mencetak generasi Islam yang bertaqwa kepada Allah dan berwawasan agama yang luas, berakhlaqul karimah dan bisa berdakwah dimanapun berada “:
1.       Keilmuan Agama bidang Fiqh dan Ushul Fiqh
2.       Nahwu dan Shorof (Tashrif)
3.       Kemandirian: Ketahanan Pangan dan wirausaha

B.        Kelembagaan Pondok Pesantren
1.      Pendidikan Formal:
a). SMP Hidayatus-Saalikin  (2006)
b). Madrasah Aliyah Hidayatus-Saalikin  (2013)
2.      Usaha Ekonomi:
a). Peternakan Ayam Potong  (2005 – 2012)
b). Peternakan Ikan Tawar   (2008-2010)
c). Perkebunan Kelapa Sawit   (2010)
d). Depo Isi Ulang Air Minum   (2013)
3.      Organisasi Kesiswaan :
a). Osis (2008)
b). Pramuka (2008)
4.      Organisasi Sosial Keagamaan:
a). Majelis Ta’lim Miftahussalam   (1999)
b). Maulid Habsyi Al-Banjary   (2005)
c). Fardlu Kifayah / Pengurusan Jenazah  (2009)
d). Pencak Silat  (2010)

C.        Sarana dan Prasarana
1.       Luas Tanah                                         : 300 m²
2.       Luas Bangunan                                   : 200 m²
3.       Masjid                                                            : 1 lokal                      
4.       Gedung Aula Pertemuan                   : 1 lokal
5.       Guest Home/Ruang Menginap Tamu
6.       Majelis para santri
7.       Gedung Sekolah                                 : 2 Lokal
8.       Lapangan Bola
9.       Kamar Mandi dan Toilet                    : 20 Lokal
10.   Asrama putra                                     : 3  Lokal
11.   Asrama putri                                      : 3  Lokal
12.   Ruang Ustadz/ Ustadzah                    : 3  Lokal
13.   Ruang Guru SMP                                : 1  Lokal
14.   Rumah pengasuh                               : 1  Lokal

D.       Kerjasama Kelembagaan
1.       Kantor Desa Pembuang hulu   (2010)
2.       Kantor Kecamatan Hanau (2012)
3.       Puskesmas Hanau  (2009)

E.        Prestasi Kelembagaan

1.       Santri
-          Juara 1 Musabaqah Tilawatil Kutub tingkat Kabupaten th. 2009
-          Juara 2 Musabaqah Tilawatil Kutub tingkat Propinsi KALTENG th. 2010
-          Juara Umum POSPEDA tingkat Kabupaten th. 2011
-          Juara 2 POSPEDA Tingkat Propinsi KALTENG Tahun 2012
-          Juara 1 Lomba Pencak Silat tingkat Propinsi KALTENG Tahun 2012
2.       Asatid/Guru
-           
3.       Kelembagaan
-          Pondok Pesantren Percontohan Bidang Pertanian tingkat Kecamatan

F.         Kontribusi Program SMP BP Bagi Sekolah dan Pondok Pesantren

1.      Fisik
-           
2.      Non Fisik
-          Peningkatan Mutu Guru                                      : 3 Kali pelatihan
-          Peningkatan Mutu Tenaga Pendidik                     : 2 Kali pelatihan
-          Peningkatan Mutu Manajerial dan Kepemimpinan

3.      Kemanfaatan Program dan Harapan

Bayak sekali manfaat yang berguna bagi kemajuan pesantren terutama SMP, ditambah lagi adanya workshop untuk para guru mata pelajaran yang sebelumnya tidak pernah mengikuti pelatihan-pelatihan walaupun dari Kabupaten sendiri. Dengan adanya bantuan dari SBP ini, sekolah bisa mengadakan bermacam-macam kegiatan yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan sama sekali. Dan harapannya mudah-mudahan program SBP tidak dihapuskan, karena dari sinilah kami bisa bertukar pikiran sesama teman yang seperjuangan. Apalagi lokasi kami yang sangat terpencil dan tempatnya yang berada di daerah tertinggal ini.



1 komentar:

  1. KISAH CERITA AYAH SAYA SEMBUH BERKAT BANTUAN ABAH HJ MALIK IBRAHIM

    Assalamualaikum saya atas nama Rini anak dari bapak Bambang saya ingin berbagi cerita masalah penyakit yang di derita ayah saya, ayah saya sudah 5 tahun menderita penyakit aneh yang tidak masuk akal, bahkan ayah saya tidak aktif kerja selama 5 tahun gara gara penyakit yang di deritanya, singkat cerita suatu hari waktu itu saya bermain di rmh temen saya dan kebetulan saya ada waktu itu di saat proses pengobatan ibu temen saya lewat HP , percaya nda percaya subahana lah di hari itu juga mama temen saya langsung berjalan yang dulu'nya cuma duduk di kursi rodah selama 3 tahun,singkat cerita semua orang yang waktu itu menyaksikan pengobatan bapak kyai hj Malik lewat ponsel, betul betul kaget karena mama temen saya langsung berjalan setelah di sampaikan kepada hj Malik untuk berjalan,subahanallah, dan saya juga memberanikan diri meminta no hp bapak kyai hj malik, dan sesampainya saya di rmh saya juga memberanikan diri untuk menghubungi kyai hj Malik dan menyampaikan penyakit yang di derita ayah saya, dan setelah saya melakukan apa yang di perintahkan sama BPK kyai hj Malik, 1 jam kemudian Alhamdulillah bapak saya juga langsung sembuh dari penyakitnya lewat doa bapak kyai hj Malik kepada Allah subahanallah wataala ,Alhamdulillah berkat bantuan bpk ustad kyai hj Malik sekarang ayah saya sudah sembuh dari penyakit yang di deritanya selama 5 tahun, bagi saudara/i yang mau di bantu penyembuhan masalah penyakit gaib non gaib anda bisa konsultasi langsung kepada bapak kyai hj Malik no hp WA beliau 0823-5240-6469 semoga lewat bantuan beliau anda bisa terbebas dari penyakit anda. Terima kasih

    BalasHapus

PENERIMAAN SISWA BARU

Yayasan Pendidikan Dan Sosial Pondok Pesantren Menerima Pendaftaran Siswa Baru Mulai Pertengahan Mei 2016, Untuk Tahun Ajaran 2016-2017 Jenjang Pendidikan : SMP Berbasis Pesantren Hidayatus Saalikin, Madrasah Aliyah Juga Umum ( SMK-SMA) Dengan ketentuan mentaati dan patuh pada tata tertib Pondok Pesantren...... BACA SELENGKAPNYA