JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama
Indonesia (MUI) Muhammad Sirajuddin Syamsuddin atau yang biasa dikenal
Din Syamsuddin mengungkapkan, perlunya revitalisasi pendidikan Islam di
Indonesia.
Pasalnya selama ini, realitas di masyarakat
menunjukkan pendidikan Islam belum tampil secara maksimal sebagai
pencetak sumber daya manusia (SDM) yang memiliki watak dan
berkepribadian.
Hal tersebut diungkapkan Din dalam Rapat Pleno
ke-5 Dewan Pertimbangan MUI di Gedung MUI, Menteng, Jakarta Pusat.
Menurut Din, di tengah visi pemerintah mewujudkan revolusi mental, MUI
dan ormas Islam ingin turut ambil bagian dalam proses mengubah watak
bangsa.
"Revitalisasi pendidikan Islam adalah topik penting yang
dibahas. Kami melihat pendidikan Islam belum optimal mencetak SDM yang
berkarakter," ucap Din, Rabu (24/2/2016).
Tak hanya belum
optimal, Din menilai selama ini pendidikan Islam di Indonesia hanya
sebatas menjadi ritual transfer ilmu dari guru kepada murid.
"Belum
ada transfer nilai yang menjadi dasar hidup manusia. Terlebih kita
tengah menghadapi Globalisasi, MEA, yang kata kuncinya adalah kualitas,
persaingan, dan daya saing. Kami harap pendidikan Islam bisa turut serta
menghadapi rantangan tersebut," katanya.
Dalam rapat pleno Dewan
Pertimbangan MUI ini, sejumlah tokoh hadir mengajukan berbagai konsep
untuk merevitalisasi pendidikan Islam. Konsep-konsep ini kemudian akan
diperbaiki dan akan dibakukan. Dari konsep yang telah dibakukan, DPP MUI
beserta ormas-ormas Islam akan menyebarkan ide-ide tersebut kepada
masyarakat.
Kamis, 10 Maret 2016
Home »
ARTIKEL
,
BERITA
,
SEPUTAR PENDIDIKAN
» Hadapi Tantangan Global, Pendidikan Islam Perlu Direvitalisasi
0 komentar:
Posting Komentar