Selasa, 02 Agustus 2016

Mendikbud Muhadjir Effendy: AKAN MELANJUTKAN PROGRAM YANG SUDAH BERJALAN DAN Pendidikan Harus Dilengkapi Keterampilan

KALTENG - Kalau membahas pergantian menteri pendidikan, topik yang keluar pasti nggak jauh dari kelanjutan Kurikulum 2013. Pertanyaan muncul, bagaimana nasib kurikulum pendidikan kita. Sebagian pelajar ada yang khawatir menteri baru akan merancang kurikulum baru. Sebagian ada juga yang berharap ada revisi besar di kurikulum.

Namun, Muhadjir Effendy, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan baru, menyebutkan bahwa dirinya akan melanjutkan program sebelumnya.
 “Saya tidak suka dengan perspektif bahwa menteri baru akan membawa aturan baru. Pendidikan bukan seperti lebaran yang setiap tahun harus dirayakan dengan baju baru. Kita harus konsisten dengan aturan yang ada. Dengan begitu, program menteri pendidikan sebelumnya, yaitu Bapak Anies Baswedan, akan berlanjut,” kata Muhadjir Effendy, 
Secara khusus, Muhadjir juga menanggapi kekhawatiran publik tentang kelanjutan Kurikulum 2013 yang masih dalam tahap revisi dan pengembangan. Ia memastikan bahwa Kurikulum 2013 ini akan tetap diberlakukan.
“Banyak yang khawatir saya akan mengganti kurikulum. Kurikulum merupakan sesuatu yang memerlukan perencanaan matang, pelatihan yang tuntas, dan pelaksanaan yang baik. Kurikulum 2013 tetap diberlakukan dan akan terus dipantau perkembangannya oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdikbud,” kata mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini.

Pendidikan menengah idealnya dibekali dengan keterampilan. Dengan begitu, lulusan pendidikan menengah dapat bekerja jika tak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan selanjutnya.
"Di luar negeri, siapa yang mempekerjakan anak SMA itu melanggar undang-undang, yang berhak bekerja adalah yang sudah lulus dan mengambil kursus. Tapi di Indonesia tidak mungkin, kadang tamat SMP dan SMA sudah bekerja," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy saat membuka Lomba Motivasi Pelajar Mandiri (Lomojari) 2016 di Jakarta, Senin (1/8/2016).

Untuk itu siswa yang mengenyam pendidikan di sekolah menengah hendaknya juga dibekali dengan keterampilan, sehingga bisa bekerja jika tak bisa melanjutkan pendidikan.
"Keterampilannya harus dibekali, Kemdikbud memberikan pilihan alternatif pendidikan bagi siswa yang juga ingin mendapatkan keterampilan yakni dengan SMP terbuka dan satu atap," tambah dia.
Model sekolah seperti itu, kata Mendikbud, harus diperbanyak karena sangat dibutuhkan masyarakat terutama di luar Jakarta. "Mereka juga anak bangsa, alangkah disayangkan jika hanya segelintir yang bisa menikmati pendidikan," imbuhnya.

Sementara itu, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdikbud, Hamid Muhammad, mengatakan Kemdikbud tidak hanya membangun SMP terbuka tetapi juga SMP satu atap.
"Kami menyiapkan juga SMP satu atap yang diintegrasikan dengan SD. Konsepnya untuk mengganti SMP terbuka. Jumlahnya sekira 4.600 sekolah, tetapi dibangun sekolah satu atap. Mereka juga akan dibekali dengan keterampilan," kata Hamid.

Pihak Kemdikbud juga menyiapkan SMP satu atap untuk wilayah tertinggal, terluar dan terpencil sekira 5.000 sekolah. Dengan demikian, Hamid berharap semakin besar kesempatan bagi anak-anak Indonesia untuk mengenyam pendidikan.

Lomojari 2016 terdiri dari dua kategori yakni akademik dan keterampilan. Bidang akademik diikuti 32 SMP terbuka dari 31 SMP terbuka di Indonesia dan luar negeri. Sementara pada bidang keterampilan, diikuti 45 SMP terbuka dari seluruh Indonesia.
“Semoga lomba tersebut dapat membuat peserta didik SMP Terbuka dan SMP Satu Atap bersemangat dan berprestasi serta dapat menyalurkan minta dan bakat mereka,” harap Hamid.

0 komentar:

Posting Komentar

PENERIMAAN SISWA BARU

Yayasan Pendidikan Dan Sosial Pondok Pesantren Menerima Pendaftaran Siswa Baru Mulai Pertengahan Mei 2016, Untuk Tahun Ajaran 2016-2017 Jenjang Pendidikan : SMP Berbasis Pesantren Hidayatus Saalikin, Madrasah Aliyah Juga Umum ( SMK-SMA) Dengan ketentuan mentaati dan patuh pada tata tertib Pondok Pesantren...... BACA SELENGKAPNYA